Barcelona dan Real Madrid melawan Laliga, hal tersebut menuyulnya keputusan dari Presiden LaLiga, yakni Javier Tebas, yang telah menjalani kerjasama dengan CVC.
Dilangsir dari Reuters, LaLiga kemudian mencapai kesepakatan dengan senilai dua koma tujuh miliar euro dengan sebuah perusahan investasi “CVC” Capital Partners yang memegang sepuluh persen saham hak televisi di LaLiga selama lima puluh tahun.
Dari jumlah empat puluh dua kubu asal LaLiga serta Segunda Divisi, tiga puluh delapan tim menyatakan ‘setuju’ dengan perjanjian itu, keputusan dibuat pada saat rapat luar biasa, pada hari Kamis 12 Agustus 2021 waktu setempat.
Empat kubu yang sudah menolak perjanjian kerjasama tersebut ialah Barcelona dan Athletic Bilbao, Real Madrid dan terakhir satu kubu lain yang tak ingin namanya dipublikasikan, sedangkan stasiun televisi Antena3 menyatakan Real Oviedo selaku klub yang tampil di divisi 2 ialah tim lainnya yang telah menolak.
Los Blancos sangat tegas telah menolak rencana kerja sama tersebut sebelum rapat, Madrid juga telah menempuh jalur hukum sebab merasa kesempakatan itu merugikan klub.
“Dewan Direksi Madrid dengan sangat tegas setuju memulai tindakan hukum pidana dan perdata kepada Presiden LaLiga (Javier Tebas Merdrano), pemimpin CVC (Javier de Jaime Guijarro), serta terhadap “CVC Capital Partners” SICAVF-FIS Fund,” ditulis pernyataan Real Madrid disitus klub beberapa hari yang lalu.
“Selain itu, Direksi sudah memutuskan untuk mengambil sebuah tindakan hukum yang dianggap benar untuk membatalkan serta membuat tak efektif setiap solusi yang diputuskan oleh Majelis LaLiga, yang digelar pada hari Kamis 12 Agustus 2021, berhubungan dengan sebuah kesepakatan antara CVC Fund dan LaLiga.”
Barcelona pun mengeluarkan sebuah pernyataan yang sangat tegas untuk menolak kerjasama CVC dengan LaLiga, Blaugrana pun mengeluarkannya lebih cepat 2 hari dari ‘Le Real’, tapi tidak menyatakan akan menggugat kejalur hukum.
“Barcelona berpendapat bahwa operasi yang sudah diumumkan masih belum cukup di diskusikan dengan para klub “pemilik hak siar”, bahwa total itu tak sinkron dengan durasi tahun, serta kesepakatan itu mempengaruhi sebagian dari pihak audiovisual seluruh klub untuk lima puluh tahun ke depannya,” sebut pernataan Barcelona.
“Barcelona merasa tak pantas menandatangani surat perjanjian selama 50 tahun mengingat ketidak pastian yang selalu membayangi duani sepak bola, ketentuan surat kontrak yang telah digambarkan oleh pihak LaLiga mengutuk masa depan Barca terkait dengan hak siar.”
Jika Real Madrid, Blibao dan Barca memilih untuk tak bergabung di dalam kesepakatan itu, maka nilai investasi untuk mereka kemungkinan akan turun ke kisaran dua koma satu miliar euro atau sebesar tiga puluh lima koma empat triliun hingga dua koma dua miliar euro sebesar 37,1 triliun, hal tersebut disampaikan Tebas di dalam konferensi pers sehabis pemungutan suara.
“Jelas posisi Barca dan Madrid terkait dengan Liga Super, pemasukan keuangan ini tak mendukung sikap Liga Super yang sangat dinginkan Florentino “Perez”, (ini masalahnya budaya), ia pikir klub besar ialah yang bisa mengendalikan semuanya,” ucap Tebas.
“Saya sangat ingin Barca dan Madrid jadi bagian dari sebuah kesepakatan, namun jika tidak, kami pun tak bakal menangisi hal terebut,” tegasnya.