Setiap kali pesta olahraga digelar, maka yang paling diincar dan ditunggu-tunggu adalah klasemennya. Entah masih sementara pun menjadi daya tarik tersendiri selain telah menikmati pertandingannya. Seperti kabar tentang klasemen sementara F1 GP 2019 yang banyak ditunggu dengan tetap stay online di media sosial.
Mengingat F1 GP ini tidak kalah pamornya dengan olahraga sepak bola. Euforia para penonton dan penggemarnya pun tidak kalah dengan euforia para penggila sepak bola. Saat para pemain GP F1 mulai beraksi, maka harap-harap cemas agar pemain favorit kita masuk ke klasemen teratas adalah salah satu hal yang kita pikirkan.
Begitu pun dengan digelarnya GP F1 di Azerbaijan baru-baru ini. Para pembalap berebut waktu serta poin agar bisa nangkring di top klasemen. Walaupun banyak yang mengeluh karena kondisi sirkuit yang sulit, namuan tidak menyurutkan semangat juang mereka mengalahkan sirkuit.
Dalam klasemen tahun ini, klasemen puncak dimiliki oleh Bottas, pemalap dari tim Mercedes AMG. Dengan perolehan sebanyak 51 lap dengan skor 87 points, dia berhasil mengungguli pemain yang lainnya, seperti Lewis Hamilton, Scuderia Ferrari, serta Sebastian Vettel dan pemain-pemain atau pembalap-pembalap yang lainnya.
Untuk klasemen sementara F1 GP 2019 ini memang sangat ketat seleksinya. Skor yang diperoleh si pemain top klasemen tidak jauh beda dengan poin yang dimiliki oleh nomor urut dua dan ketiga. Begitu pun seterusnya.
Hamilton, pembalap asal Inggris yang menduduki posisi kedua pun hanya mendapatkan skor 86 saja. Walaupun terpaut tinggi angkanya, namun dari segi penilaian, berarti memang benar jika 51 lap milik Bottas berhak menjadi pemimpin kalsemen F1 GP 2019 Azerbaijan ini karena skor yang didapatkan lebih tinggi.
Tidak kalah menarik juga, ada pembalap dari Red Bull, Max verstappen yang masuk dalam klasemen keempat. Dia adalah pembalap junior yang mampu menyaingi pembalap yang lainnya. Bisa dibayangkan bagiamna bagusnya strategi Verstappen karena mampu masuk ke lima besar klasemen sementara F1 GP 2019. Para senior pun patut memperhitungkan bakatnya itu karena siapa tahu justru dia yang akan nangkring di klasemen puncak.