Apa itu TB MDR (Multiple Drug Resistant)?
Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TBC dapat menjadi bentuk yang lebih kompleks dan sulit diobati, salah satunya adalah Tuberkulosis Multidrug-Resistant (TB MDR). TB MDR adalah bentuk TBC yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap obat-obatan antituberkulosis utama, yaitu isoniazid dan rifampisin. Resistensi ini membuat pengobatan TBC lebih menantang dan memerlukan pendekatan khusus.
Penyebab TB MDR
TB MDR terjadi ketika bakteri TBC mengalami mutasi genetik yang membuatnya kebal terhadap obat-obatan antituberkulosis utama. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan TB MDR meliputi:
- Penggunaan Obat yang Tidak Tepat: Jika pengobatan TBC tidak dilakukan dengan benar, seperti menghentikan pengobatan sebelum waktunya atau tidak mematuhi dosis yang diresepkan, bakteri dapat berkembang menjadi strain yang resisten.
- Pemberian Obat yang Tidak Cukup: Dosis obat yang tidak memadai atau pengobatan yang tidak konsisten dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap obat.
- Pemberian Obat yang Tidak Efektif: Obat-obatan yang tidak efektif atau tidak sesuai dengan jenis resistensi bakteri juga berkontribusi pada pengembangan TB MDR.
- Kepatuhan yang Buruk: Ketidakpatuhan pasien dalam mengikuti regimen pengobatan yang ditetapkan dapat mempercepat pengembangan resistensi.
Gejala TB MDR
Gejala TB MDR mirip dengan gejala TBC biasa, tetapi sering kali lebih parah dan sulit diobati. Gejala umum TB MDR meliputi:
- Batuk Berkepanjangan: Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu dan bisa disertai dengan darah atau dahak berdarah.
- Nyeri Dada: Nyeri di area dada yang dapat meningkat saat batuk atau bernapas.
- Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas.
- Keringat Malam: Keringat berlebihan pada malam hari yang sering membuat pakaian atau sprei basah.
- Demam: Demam yang tidak kunjung reda, sering terjadi pada malam hari.
Diagnosis TB MDR
Diagnosis TB MDR memerlukan beberapa langkah khusus:
- Tes Dahak: Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi bakteri TBC dalam dahak dan mengidentifikasi resistensi terhadap obat-obatan tertentu.
- Kultur Bakteri: Proses menumbuhkan bakteri dari sampel dahak untuk menguji sensitivitasnya terhadap berbagai obat antituberkulosis.
- Tes Sensitivitas Obat: Uji laboratorium untuk menentukan obat mana yang masih efektif terhadap bakteri yang resisten.
- Foto Rontgen Dada: Gambar X-ray untuk menilai kerusakan pada paru-paru dan mendeteksi perubahan yang mungkin disebabkan oleh TB MDR.