Susu pasteurisasi dan UHT (Ultra High Temperature) adalah dua metode pengolahan susu yang umum digunakan untuk memperpanjang masa simpan susu dan menjaga keamanan serta kualitasnya. Meskipun keduanya bertujuan untuk mencapai hasil yang serupa, yaitu susu yang aman untuk dikonsumsi tanpa risiko infeksi bakteri, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya. Berikut adalah perbedaan antara susu pasteurisasi dan UHT:
Proses Pengolahan:
- Pasteurisasi: Proses pasteurisasi melibatkan pemanasan susu pada suhu sekitar 72 derajat Celsius selama beberapa detik untuk membunuh bakteri patogen yang mungkin ada di dalamnya. Proses ini biasanya dilakukan dalam unit pasteurisasi khusus di pabrik pengolahan susu.
- UHT: Proses UHT melibatkan pemanasan susu pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 135 derajat Celsius, selama beberapa detik hingga beberapa detik untuk membunuh semua bakteri yang ada di dalamnya. Proses ini biasanya dilakukan di luar pabrik dalam kondisi steril dan kemudian susu dikemas dalam wadah kemasan steril.
Suhu dan Waktu Pemanasan:
- Pasteurisasi: Suhu pemanasan pada proses pasteurisasi lebih rendah daripada UHT, tetapi waktu pemanasan lebih lama. Biasanya, susu dipanaskan pada suhu sekitar 72 derajat Celsius selama beberapa detik.
- UHT: Suhu pemanasan pada proses UHT jauh lebih tinggi, tetapi waktu pemanasan lebih singkat. Susu dipanaskan pada suhu sekitar 135 derajat Celsius selama beberapa detik hingga beberapa detik.
Masa Simpan:
- Pasteurisasi: Susu pasteurisasi memiliki masa simpan yang lebih pendek daripada UHT, biasanya sekitar 2-3 minggu ketika disimpan dalam suhu dingin.
- UHT: Proses UHT memungkinkan susu memiliki masa simpan yang lebih lama, biasanya sekitar 6-9 bulan saat disimpan pada suhu kamar tanpa pengawetan tambahan.
Penggunaan dan Penyimpanan:
- Pasteurisasi: Susu pasteurisasi biasanya disimpan dalam suhu dingin dan harus dikonsumsi dalam waktu singkat setelah pembukaan untuk mencegah kerusakan bakteri.
- UHT: Susu UHT tidak memerlukan penyimpanan dalam suhu dingin dan dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa bulan tanpa kehilangan kualitas atau keamanan.
Kualitas Nutrisi:
- Pasteurisasi: Proses pasteurisasi dapat menyebabkan kerusakan beberapa nutrisi sensitif terhadap panas, tetapi sebagian besar nutrisi penting masih terjaga dengan baik.
- UHT: Susu UHT memiliki kecenderungan lebih sedikit kehilangan nutrisi karena proses pemanasan yang singkat, tetapi beberapa nutrisi sensitif terhadap panas masih dapat terpengaruh.
Dengan demikian, meskipun keduanya aman untuk dikonsumsi, ada perbedaan signifikan dalam proses pengolahan, masa simpan, dan kualitas nutrisi antara susu pasteurisasi dan UHT. Pilihan tergantung pada preferensi pribadi, kebutuhan, dan praktik penyimpanan individu.