bertahan hidup

bertahan hidup

mungkin orang banyak berpendapat tentang bertahan hidup itu mudah, namun pada kenyataanya seperti dilapangan tidak sesuai apa yang dipikirkan,bisa saja kendala lokasi yang tidak memicu kehidupan adanya tumbuhan dan hewan untuk bertahan hidup,ada juga lokasi yang mendukung pakan dari hewan dan tumbuhan namun tidak bisa / tidak tau cara untuk melakukanya

,dilansir dari sebuah pengalam teman yang masuk didalam dunia militer sebut saja namanya dedi,ia masuk kedalam bidang militer / tentara negara indonesia pastinya, disana mendapatkan pelatihan pelatihan yang diluar akal sehat manusia, di didik bagaikan seekor binatang untuk mengenal majikan dan daerah rumanhnya, sewaktu hari dedi ditugaskan bersama komplotan lain untuk menjadi kegiatan dilapangan di taruh disebuah gunung dengan dalam hutan yang sangat lembab dan lebat,bahan yang diberikan tentunya alat perang dan pakan makanan hanya berupa 1 plastik garam yang hanya tidak sampai 1kg,lalu 1 buah korek api, untuk menelusuri gunung sampai ketitik yang ditentukan oleh atasan mereka membutuhkan 7 hari 7 malam bermodalkan berjalan kaki,mereka harus bertahan hidup dengan pasokan makananya itu sampai ketitik penentunya, apabila ada yang melanggar membawa makanan lebih contoh roti , akan diberikan sanksi setibanya disana, singkat cerita perjalanan teman itu ia juga lulus menghadapi pendidikanya,

ia menyampaikan pengalamanya bahwa tidak mudah hidup dihutan jika tidak mendapat pengalaman yang baik,lalu ia memberikan saran apabila melakukan perjalanan wisata dan tersesat dihutan lalu pasokan makanan habis tidak perlu takut untuk tidak makan ,hanya perlu tekat dan rasa tegar menhadapi semua,untuk masalah pasokan makanan yang terhindar dari racun cukup hanya melihat dengan daun yang dimakan oleh ulat, yang menandakan daun itu tidak beracun dan bisa dimakan,dan juga lupa membawa sesuatu untuk membuat suatu api kecil agar kita tidak jenuh dalam menghadapi semua situasinya,begitulah kira kira sedikit pengalaman untuk beratahan hidup dari teman kita dedi.